Jenis-jenis Rumah di Negara Jepang yang Unik

Apa itu rumah bagi masyarakat di Jepang

     Rumah adalah tempat tinggal dan tempat perlindungan bagi orang Jepang. Rumah juga merupakan tempat untuk berkumpul dan bersosialisasi dengan keluarga dan teman-teman. Rumah juga dipercayai sebagai tempat yang mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental seseorang.

    Selain itu, rumah juga memiliki fungsi spiritual bagi orang Jepang. Dalam agama Shinto, rumah dipercayai sebagai tempat kami (dewa) bersemayam. Oleh karena itu, rumah seringkali didekorasi dengan patung-patung kami dan ditempatkan di area yang dianggap suci. Rumah juga dipercayai sebagai tempat untuk melakukan upacara keagamaan dan menyambut tamu penting.

    Secara umum, rumah dianggap sebagai tempat penting yang memainkan peran yang esensial dalam kehidupan orang Jepang. Rumah dianggap sebagai tempat yang harus dikelola dan dihormati dengan baik, untuk menjamin kesejahteraan fisik, mental, dan spiritual seseorang.


Jenis-jenis rumah di Jepang

Ada beberapa jenis desain rumah orang Jepang yang populer, di antaranya:

  1. Rumah tradisional Jepang (Shinto Shrine)


Photo by Anton Cherednichenko from Pexels: https://www.pexels.com/photo/shrine-in-park-8285057/

    
    Shinto Shrine adalah jenis desain rumah tradisional Jepang yang digunakan untuk tempat ibadah dalam agama Shinto. Rumah ini dikenal dengan arsitektur yang unik dan khas, seperti atap yang dibuat dari bambu atau kayu, dinding yang dibuat dari kayu, dan adanya torii (portal) yang menandakan rumah ini sebagai tempat ibadah.

    Sejarah rumah Shinto Shrine berawal dari agama Shinto yang muncul di Jepang sekitar tahun 300-700 Masehi. Agama ini berpusat pada konsep kami (dewa) yang dipercayai menguasai alam dan berinteraksi dengan manusia. Pada awalnya, rumah-rumah Shinto Shrine digunakan sebagai tempat ibadah yang sederhana dan tidak berukuran besar. Namun, seiring berjalannya waktu, rumah-rumah ini semakin besar dan megah.

    Setelah periode Edo (1603-1868), arsitektur rumah Shinto Shrine mulai berkembang dengan cepat. Di bawah pemerintahan Meiji (1868-1912), pemerintah Jepang memperkenalkan konsep "Shinto Nationalism" yang menganggap agama Shinto sebagai simbol negara dan mengubah desain rumah Shinto Shrine menjadi lebih besar dan megah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap agama Shinto dan sebagai cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat Jepang.

  1. Rumah tinggal minimalis (Minka)


Shirakawago Japanese Old Village 001.jpg
Oleh Photo by YosemiteCC BY-SA 3.0Pranala


    Rumah tinggal minimalis (Minka) adalah jenis desain rumah tradisional Jepang yang digunakan untuk rumah tinggal biasa. Rumah ini dikenal dengan arsitektur yang sederhana dan minimalis, dengan atap yang dibuat dari bambu atau kayu dan dinding yang dibuat dari kayu. Minka juga seringkali memiliki kamar yang dapat diatur dan digunakan sesuai kebutuhan, seperti kamar tidur, dapur, dan ruang tamu.

    Sejarah rumah Minka berawal dari masa Edo (1603-1868), ketika pemerintah Jepang memperkenalkan sistem han (feudal) yang mengatur bagaimana setiap individu harus hidup dan bekerja. Pada masa ini, mayoritas penduduk Jepang tinggal di desa dan bekerja sebagai petani atau nelayan. Rumah-rumah yang dibangun untuk mereka harus sederhana dan mudah dibangun, sehingga Minka lahir sebagai desain rumah yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.

    Minka juga seringkali dibangun dengan menggunakan bahan yang mudah didapat, seperti kayu dan bambu, yang dapat ditemukan dengan mudah di sekitar desa. Dinding rumah dapat diubah-ubah sesuai dengan cuaca atau kebutuhan, sehingga rumah dapat digunakan sepanjang tahun.

    Walaupun sederhana, rumah Minka memiliki elemen arsitektur yang indah dan estetis. Beberapa dari elemen ini seperti atap yang dibuat dari bambu atau kayu, dinding yang dibuat dari kayu dan jendela yang dibuat dari kaca bening atau kertas, menambah keindahan rumah Minka.

  1. Rumah tinggal modern (Sekkei-jutaku)

Oleh Photo by https://www.gizmodo.com.au/


    Rumah tinggal modern (Sekkei-jutaku) adalah jenis desain rumah yang dikembangkan pada masa modern Jepang. Ini berbeda dari rumah tradisional seperti Shinto Shrine atau Minka karena menggunakan teknologi dan material yang lebih modern. Sekkei-jutaku dikenal dengan arsitektur yang minimalis dan fungsional, dengan penggunaan bahan-bahan seperti beton, kaca, dan besi.

    Sejarah Sekkei-jutaku berawal setelah perang dunia kedua, saat Jepang mulai bangkit dari kerusakan yang ditimbulkan oleh perang. Pemerintah Jepang dan pengembang perumahan mulai memperkenalkan desain rumah yang lebih modern dan efisien, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berubah.

    Pada tahun 1953, Jepang mengadakan "International House Exposition" di Osaka, yang menampilkan desain rumah modern yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengembang perumahan di seluruh Jepang. Pada saat itu, Sekkei-jutaku mulai dikembangkan dan diterima oleh masyarakat Jepang sebagai desain rumah yang modern dan sesuai dengan kebutuhan.

    Sekkei-jutaku mengutamakan pencahayaan yang baik dan udara yang segar dengan menggunakan jendela yang besar dan terbuka, serta desain yang memungkinkan arus udara yang baik. Desain ini juga memperhatikan privasi dan kenyamanan dengan membuat ruang-ruang yang terpisah sesuai dengan fungsinya, seperti kamar tidur, ruang tamu, dan dapur. Material yang digunakan juga lebih modern seperti beton, kaca dan besi yang membuat rumah memiliki tampilan yang modern dan elegan.

  1. Rumah kayu tradisional (Machiya)


Machiya building.jpg
Oleh JapanexperternaCC BY-SA 3.0Pranala

    Rumah kayu tradisional (Machiya) adalah jenis desain rumah tradisional Jepang yang dikenal dengan arsitektur yang unik dan khas, yang dibangun dari kayu. Machiya digunakan sebagai rumah tinggal dan juga sebagai tempat usaha kecil seperti toko atau duka. Machiya mengutamakan fungsionalitas dan kenyamanan dengan membuat ruang-ruang yang terpisah sesuai dengan fungsinya, seperti kamar tidur, dapur, dan ruang tamu.

    Sejarah Machiya berawal dari masa Edo (1603-1868), ketika pemerintah Jepang memperkenalkan sistem han (feudal) yang mengatur bagaimana setiap individu harus hidup dan bekerja. Pada masa ini, mayoritas penduduk Jepang tinggal di kota-kota kecil dan bekerja sebagai pedagang atau pekerja kota. Rumah-rumah yang dibangun untuk mereka harus sesuai dengan kebutuhan bisnis dan tinggal mereka, sehingga Machiya lahir sebagai desain rumah yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.

    Machiya dibangun dengan menggunakan bahan kayu yang mudah didapat dan dapat dibangun dengan cepat. Rumah ini juga seringkali dibangun dengan menggabungkan elemen arsitektur tradisional Jepang dengan elemen arsitektur Barat yang mulai populer pada masa itu. Machiya seringkali ditandai dengan jendela yang besar dan terbuka, yang membuat rumah ini tampak lebih terbuka dan bersih.

    Walaupun sederhana, rumah Machiya memiliki elemen arsitektur yang indah dan estetis. Beberapa dari elemen ini seperti atap yang dibuat dari bambu atau kayu, dinding yang dibuat dari kayu dan jendela yang dibuat dari kaca bening atau kertas, menambah keindahan Machiya.

  1. Rumah apartemen (Manshon)


Grace tower01s3200.jpg
By 663highland - Own workCC BY 2.5Link


    Rumah apartemen (Manshon) adalah jenis desain rumah yang dikembangkan pada masa modern Jepang. Ini berbeda dari rumah tradisional seperti Shinto Shrine, Minka, atau Machiya karena merupakan hunian vertikal yang dibangun diatas lahan yang terbatas. Manshon dikenal dengan arsitektur yang modern dan fungsional, dengan penggunaan bahan-bahan seperti beton, kaca, dan besi.

    Sejarah Manshon berawal dari periode pos-perang dunia kedua, saat Jepang mulai mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pemerintah Jepang dan pengembang perumahan mulai memperkenalkan desain rumah yang lebih modern dan efisien, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berubah. Pada saat itu, kota-kota di Jepang mulai mengalami masalah keterbatasan lahan, sehingga dibutuhkan desain rumah yang dapat memanfaatkan lahan secara efisien.

    Manshon memiliki banyak kamar yang dapat diatur dan digunakan sesuai kebutuhan, seperti kamar tidur, dapur, dan ruang tamu. Desain ini juga memperhatikan privasi dan kenyamanan dengan membuat ruang-ruang yang terpisah sesuai dengan fungsinya. Material yang digunakan juga lebih modern seperti beton, kaca dan besi yang membuat rumah memiliki tampilan yang modern dan elegan.

    Beberapa Manshon juga dilengkapi dengan fasilitas umum seperti kolam renang, gym, dan lapangan tenis. Hal ini membuat Manshon menjadi pilihan yang populer bagi orang-orang yang menginginkan gaya hidup modern dan nyaman.

Kesimpulan jenis-jenis rumah di Jepang


    Semua jenis desain rumah tersebut memiliki karakteristik yang unik dan berbeda satu sama lain. Namun, beberapa desain rumah tradisional Jepang seperti Rumah tradisional Jepang (Shinto Shrine), Rumah tinggal minimalis (Minka), dan Rumah kayu tradisional (Machiya) seringkali memiliki elemen-elemen arsitektur yang sama, seperti atap yang dibuat dari bambu atau kayu dan dinding yang dibuat dari kayu.

Rate this article

Getting Info...

Posting Komentar

Copyright ©Seputar Dunia by Ayami Nakajo - All rights reserved.

Redesign by protemplates
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
More Details